Bermimpi Untuk Menjalani Hidup Menjadi Lebih Berarti

Apakah ini yang Kau Sebut Cinta....???

INI KISAHKU.....
Tersenyumlah saat kamu mengingatku
karena saat itu aku sangat merindukanmu
dan menangislah saat kau merindukanku
karena saat itu aku tak berada di dekatmu
tetapi .... pejamkanlah mata indahmu itu
karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu
karena ku tlah berada di hatimu ... untuk s'lamanya
tak ada yang tersisa lagi untukku
selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu
mata indah yang dahulu ku bisa melihat cinta kita
mata indah yang dulu milikku
kini semua terasa jauh meninggalkanku
kehidupan terasa kosong tanpa dirimu
hati..........
jiwa..........
dan ragaku.........
semua hanya untukmu
cintamu takkan pernah bisa membebaskanku
bagaimana mungkin ku bisa terbang mencari cinta yang lain
di saat sayap-sayap cintaku t'lah patah karena mu
cintamu akan tetap tinggal bersamaku
hingga akhir hayatku,dan setelah kematian
hingga tangan tuhan akan menyatukan kita lagi
betapapun hati t'lah terpikat oleh sosok terang dalam kegelapan
yang indah menghidupkan sinarnya
namun..........
tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku
aku tak akan pernah bisa untuk menemukan cinta yang lain selain cintamu
karena kau tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku
kau takkan pernah terganti
bagai pecahan logam....
mengekalkan kesunyian.....
kesendirian......
dan kesedihan.....kini...
ku t'lah kehilanganmu.......

who i'm .... sitting in window .... read story .... and dream love ...


Apakah ini yang Kau Sebut Cinta....???
Rasanya baru kemarin kau masih dipelukanku,..
Tapi kini kau tlah pergi bersamanya,.
Meninggalkan aku, cinta ku,.
dan smua kenangan antara kau dan aku.

Hanya luka yang kini tersisa,.
Tak ada cinta,.
Tak ada rasa,.
Hanya kehampaan yang sesak didada.

Hati ini tlah aku berikan sepenuhnya untuk mu,..
Takpernah aku mencoba tuk lari dari cintamu,..
Tapi mengapa...???
Mengapa...???
Mengapa kau tega buatku menderita...

Inikah yang kau sebut cinta...???
Apakah ini balasan cinta yang tlah aku berikan untukMu..??
Inikah yang kau sebut sayang..???
Pergi meningglakan janji...???

Terimakasih buat semuanya,..
Meskipun ini terasa perih,
Tapi tak mengapa karna ku ingin kau bahagia..

Teruslah kau tersenyum dan hiduplah dengan cintanya
Biar ku simpan bayangmu di hatiku slamanya..



Buat Seseorang Yang Udah Nyakitin Aku, aku minta maaf ini hanya curahan hati ku yang udah tersakiti. dan aku harap dia tidak akan pernah merasakan rasa sakit seperti ini..



 

Bercermin Diri

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat

Tatkala kutatap wajah, hatiku bertanya…
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar Indah di surga sana?
Ataukah wajah ini yang yang hangus legam di neraka jahanam

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan…
Menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam…
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata, apa gerangan yang engkau tatap selama ini ?

Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini yang akan mendesah penuh kerinduan….
Mengucap Laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput?
Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking jeritan yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar…
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqun jahannam… yang getir, penghangus, penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang telah engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku..
Apakah tubuh ini kelak yang penuh cahaya…
Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga?
Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih di dalam lahar membara jahamam, terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhir…
Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu!
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa perduli padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

Ketika kutatap hai tubuh…
Seperti apa gerangan isi hatimu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu…
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Apakah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda… betapa beda… apa yang tampak dicermin dengan apa yang tersembunyi…
Betapa beda apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu, aku telah tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah hanyalah sebuah topeng …
Sedangkan aku… hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu, aku malu ya Allah…
Allah… Selamatkanlah aku… Amin ya Rabbal ‘alamin…
 

MIMPI

Sudah sangat lama, aku menjalani hidup seperti orang yang tidak punya mimpi, padahal kata orang-orang, mimpi adalah sesuatu yang membuat hari-hari kita hidup dan bermakna. Jika kita punya mimpi, maka kita akan mengejar mimpi itu sampai ketempat-tempat yang musykil sekalipun, dan akan banyak kejadian yang mendebarkan sepanjang petualangan kita menggapainya.

Itulah masalahnya, selama ini hidupku mengalir sebagaimana alir sungai, aku mengikuti saja alurnya, kulakukan apa-apa saja seperti yang kebanyakan orang lakukan saat mereka menginjak fase yang sama denganku. Orang kuliah, ya aku kuliah, orang lulus ya aku lulus, orang kerja ya aku kerja….. jujur, sumpah mati begitu. Terlihat sangat tidak membara dan kurang greget, tapi ya bagaimana lagi, begitulah adanya.

Sampai suatu ketika, dalam suatu hari, dalam perjalanan panjang hidupku yang mengalir sampai sekarang itu, aku tiba-tiba tersentak oleh sebuah kesadaran yang menyeruak tiba-tiba, tanpa katalis macam apa, tanpa alasan apa-apa, aku sadar, bahwa sebuah cinta maha indah telah menuntunku dengan sangat rapih, untuk mengalir pelan dan sampai ke muara.

Segala bentuk syukur bentuk puji kuucap sayup dan lantang, untuk “keajaiban” yang mempertemukan aku dengan kawan-kawan yang membagikan semangat dan mimpinya, hingga jadilah aku, sampai saat ini adalah orang yang hidup dan tumbuh besar atas cipratan mimpi-mimpi mereka.

Sewaktu SMA, alhamdulillah, Tuhan izinkan untuk aku belajar diantara teman-teman yang aku tahu betul kapasitas intelektual mereka itu mencuat-cuat tak dapat dibendung, jadilah aku ikut-ikut juga belajar sampai terengah-engah untuk sedikit saja berupaya mengikuti ritme orkestra mereka yang luar biasa cepat itu. Mereka lulus, aku lulus, mereka kuliah aku kuliah.

Waktu kuliahpun begitu, silih berganti Tuhan pertemukan aku dengan semua orang yang berapi-api semangatnya, yang tak kurang-kurang perjuangannya, yang mimpi-mimpinya itu mereka gantung di langit yang paling ujung, menggantungnya saja sudah membuktikan mereka layak mencapainya.

Selalu begitu, mereka bermimpi, lalu berjuang sampai putih tulang mereka itu terlihat, lalu berjalan terus sampai keringatnya itu bersimbah tak karu-karuan, kukejar mereka sekencang-kencangnya, mereka lulus aku lulus, mereka bekerja aku bekerja.

Sudah sangat lama, aku menjalani hidup seperti orang yang tidak punya mimpi, padahal kata orang-orang, mimpi adalah sesuatu yang membuat hari-hari kita hidup dan bermakna, jika kita punya mimpi, maka kita akan mengejar mimpi itu sampai ketempat-tempat yang musykil sekalipun, dan akan banyak kejadian yang mendebarkan sepanjang petualangan kita menggapainya.

Maka itu, hari ini aku sudah memutuskan untuk berani bermimpi, anggaplah ini sebagai sujud syukur yang khidmat, atas segala karunia yang berhamburan menghujaniku dari puluhan tahun lalu, atas segala cerita kehidupan yang tersulut dan membara berkobar-kobar oleh nyala mimpi semua orang luar biasa itu.

Akan kubangun sebuah rumah mungil, dipuncak bukit menghadap lembah yang kabutnya melayang-layang tipis itu, lalu meskipun sedikit telat nantinya akan kuucapkan juga sebuah janji dengan kata yang paling sungguh, kan kupesankan anak cucu kita nanti untuk menjelma pribadi yang punya mimpi, yang baik, yang mulia.

Mereka bermimpi………

Kita bermimpi……….